Sebuah tim dibangun dengan tujuan untuk membantu kelompok
fungsional menjadi lebih efektif. Secara lebih spesifik, membangun sebuah tim artinya harus terus mampu mengembangkan semangat, saling percaya, kedekatan, komunikasi, dan produktivitas agar tim dapat bekerje maksimal dan hasil atau outputnya juga optimal.
- Menciptakan semangat
Sebuah tim yang solid dengan anggota yang memiliki kemampuan masing-masing untuk menyelesaikan akan meningkatkan tingkat saling percaya dan menciptakan semangat atau motivasi untuk menyelesaikan tugas. - Menciptakan saling percaya
Membentuk sebuah tim akan menyatukan beberapa orang menjadi satu, akan membuat masing-masing anggota mempunyai rasa memiliki dan tanggung jawab. Mereka akan berusaha saling percaya untuk mewujudkan tujuan bersama. - Kedekatan
Membentuk tim sama saja menyatukan beberapa orang dalam satu kelompok atau satu kesatuan yang memiliki tujuan bersama, sehingga akan menimbulkan kedekatan masing-masing anggota. - Komunikasi
Membentuk tim akan menciptakan komunikasi yang efektif, lebih luwes atau terbuka terhadap sesama anggota, mengurangi adanya konflik. - Produktivitas
Membentuk sebuah tim berarti mengerjakan tugas secara bersama-sama, apabila ada kesulitan juga dipikir secara bersama-sama. Pembagian kerja yang efektif dan efisien akan membuat produktivitas semakin tinggi.
Secara umum evaluasi dapat diartikan sebagai proses menilai sesuatu berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan yang selanjutnya diikuti dengan pengambilan keputusan atas obyek yang dievaluasi.
Dalam kaitannya dengen pengembangan SDM, evaluasi sangat diperlukan untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagai mana dari tujuan SDM sudah tercapai. Evaluasi juga dimanfaatkan untuk mengambil keputusan terhadap sebuah proses secara menyeluruh (input, proses, output).
Menurut Sims (2006) terdapat beberapa alasan mengapata evaluasi penting untuk dilakukan yaitu :
a. Mengetahui kekuatan dan kelemahan program pelatihan dan pengembangan. Termasuk menentukan apakah programnya sesuai dengan tujuan pembelajaran, kualitas lingkungan belajar, dan apakah penerapan pelatihan yang telah dilaksanakan benar-benar terjadi dalam pekerjaan.
b. Menilai apakah isi, organisasi dan administrasi (jadwal, akomodasi dan materi) program memberikan kontribusi dalam pembelajaran dan konten dalam pengembangan sumber daya manusia digunakan dalam pekerjaan.
c. Mengetahui apakah program pelatihan dan pengembangan ini menguntungkan atau merugikan bagi peserta pelatihan
d. Mendapatkan data pemasaran dengan bertanya pada partisipan apakah mereka akan merekomendasikan program tersebut kepada peserta lainnya, mengapa mereka ikut program tersebut dan bagaimana tingkat kepuasan mereka terhadap program tersebut.
e. Menentukan keuntungan finansial dan biaya program.
f. Membandingkan biaya dan keuntungan, contohnya investasi dalam bentuk pelatihan/non pelatihan (seperti desain pekerjaan atau proses seleksi karyawan yang lebih baik).
g. Membandingkan biaya dan keuntungan program pengembangan sumber daya manusia (HRD) yang berbeda untuk memilih program yang terbaik