- Membuat data entry (laporan keluar-masuk barang).
- Membuat laporan pembelian dan pengeluaran barang (inventory, material,dll.).
- Membuat form-form yang dapat mempermudah dan menggambarkantentang kondisi barang dan inventaris perusahaan.
- Membuat database sta dan supplier.
- Melakukan pendataan terhadap supplier dari segi harga, kesiapan danketepatan pengiriman serta kualitas barang yang mereka tawarkan sebagaidata untuk menyeleksi supplier.
- Menyiapkan pembayaran melalui kas kecil lainnya dan pendataanpengeluaran tersebut.
- Merekap data entry berdasarkan kriteria dan departemen masing-masing.
- Melakukan inventory pada setiap barang, terutama yang menjadi inventarisperusahaan.
- Melakukan arsip data dengan rutin dan tertata rapi.
- Melakukan pengelolaan pengadaan barang melalui perencanaan secarasistematis dan terkontrol (!”).
- Melakukan pemilihan atau seleksi rekanan pengadaan barang dan jasa sesuaidengan kriteria perusahaan.
- Bekerjasama dengan departemen terkait untuk memastikan kelancaranoperasional perusahaan.
- Memastikan kesediaan barang dan material setiap harinya melaluimekanisme audit atau control stock, dll.
- Mengirimkan laporan ke manajer operasional.
- Meminta persetujuan manajer terlebih dahulu sebelum membuat,mendistribusikan dan mensosialisasikan form dan peraturan yang dibuat kemasing-masing departemen.
- Menerima dan menseleksi setiap barang yang disorder sesuai denganstandart yang berlaku.
- Menerima dan mereview surat pernyataan barang dari seluruh bagian baikyang harian maupun yang bulanan.
- Melakukan pemeriksaan terhadap ketepatan dengan anggaran dana ataukebutuhan.
- Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam permasalahan adminitrasi
Jelaskan hambatan dalam evaluasi pengembangan SDM?
Tidak semua proses bisa berjalan mulus, evaluasi pengembangan SDM juga memiliki beberapa faktor penghambat. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Sims (2006), bahwa terdapat beberapa faktor penghambat yaitu :
a. Penilaian terhadap inisiatif pengembangan SDM memiliki makna berbeda pada setiap orang. Tidak ada batasan yang konsisten tentang penilaian pengembangan SDM di antara para profesional.
b. Manajemen yang baik tak selalu membutuhkan evaluasi. Sering kali manajemen yang baik siap memberikan kepercayaan bahwa setiap inisiatif pengembangan SDM telah tersedia.
c. Tidak ada rasa kebutuhan untuk pengembangan SDM. Hal ini mudah bagi para profesional pengembangan SDM, bahwa mereka membuang banyak waktu dan usaha dalam merancang kegunaan belajar. Jadi, jelas bahwa pembelajaran mendukung pekerjaan. Mereka tidak merasa bahwa evaluasi perlu dilaksanakan. Masalahnya adalah evaluasi tidak disadari secara jelas/eksplisit.
d. Kebanyakan eksekutif pengembangan SDM, senior dan staf lainnya tidak mengetahui bagaimana melaksanakan evaluasi. Evaluasi pengembangan SDM adalah suatu prosedur yang kompleks.
e. Manajer senior pengembangan SDM tidak tahu apa yang akan dievaluasi. Apakah evaluasi berfokus pada jumlah orang yang ingin mengikuti program pelatihan? biaya per peserta? Minat peserta? Atau perubahan dalam pekerjaan?
f. Evaluasi yang tepat pada pelatihan dan pengembangan SDM dalam organisasi merupakan tugas yang sulit, membutuhkan biaya besar dan resiko. Ada 2 (dua) hal yang berperan mengapa para ahli pengembangan SDM menolak evaluasi, yakni karena alasan biaya dan pengambilan risiko.
g. Para ahli pengembangan SDM tidak memiliki sumber daya, waktu, biaya, personil, dan lain-lain karena kegagalan memasukkan aspek evaluasi ke dalam anggaran.
h. Para ahli pengembangan SDM tidak ingin mengetahui hasil dari suatu program pelatihan karena merasa terancam dengan tujuan evaluasi itu sendiri.
i. Evaluasi berfokus pada desain pembelajaran, dimana desain pengembangan dan penerapan pembelajaran tidak selalu diikuti langkah- langkah logis sehingga hasil dari evaluasi menjadi kurang meyakinkan.
j. Kurangnya standar untuk menilai keberhasilan upaya belajar. Standar evaluasi yang umumnya diterima tidak dikembangkan pada bidang manajemen SDM khususnya bidang pengembangan SDM.
k. Pembelajaran membawa perubahan, dimana Tim desain pembelajaran mendorong perusahaan untuk melakukan evaluasi.
Sebutkan 9 komponen yang mutlak ada dalam sebuah misi apabila misi tersebut hendak menjadi misi yang efektif!
Komponen yang mutlak ada di dalam sebuah misi apabila misi tersebut hendak menjadi misi yang efektif!
- Produk: Spesifikasi kebutuhan konsumen yang hendak dipuaskan oleh perusahaan yang dalam bentuk riilnya berupa barang dan atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
Maksud dari komponen pertama ini adalah bahwa misi perusahaan harus berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan konsumen melalui produk yang dihasilkan.
Contoh : Menyediakan infrastruktur dan layanan kelas dunia untuk mendukung perkembangan ekonomi Indonesia melalui konektivitas antar daerah maupun negara (Misi PT Angkasa Pura II) - Segmen Pasar: Spesifikasi segmen pasar yang dituju sebagai kelompok sasaran dan wilayah pemasaran yang hendak dijangkau;
Komponen kedua adalah segmen pasar, perusahaan harus merumuskan misi yang sesuai dengan segmen pasar yang dipilih.
Contoh: “Membantu kaum akademisi dalam proses implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam Bidang Pengadaan, Penerbitan, dan Percetakan.” (Misi Penerbit Deepublish) - Teknologi: Spesifikasi teknologi dan fungsi manajerial yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang telah dipilih.
Contoh: Memberikan pengalaman perjalanan yang terpercaya, konsisten, dan menyenangkan kepada seluruh pelanggan dengan teknologi modern (Misi PT Angkasa Pura II) - Komitmen untuk bertahan hidup, pertumbuhan dan laba;
Komponen ketiga yang harus ada di dalam misi adalah komitmen untuk bertahan hidup, tumbuh dan mendapatkan laba. - Perumusan falsafah perusahaan
Contoh: Melalui misi dan komitmen ganda untuk kemajuan bisnis dan sosial, Danone memiliki tujuan membangun masa depan yang lebih sehat dari gaya hidup yang sehat, bumi yang sehat dan ekosistem yang sehat. - Konsep kejati-dirian,
Contoh: Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang industri makanan. - Citra perusahaan yang diinginkan.
Komponen yang ke-empat, misi yang efektif adalah misi yang mengandung citra yang diinginkan. Seperti misi PT Aggkasa Pura II berikut: Menjadi BUMN pilihan dan memaksimalkan potensi dari setiap karyawan perusahaan - Komitmen terhadap karyawan, dan
Contoh: Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi. - Tanggung jawab sosial terhadap masyarakat
Contoh: Menjunjung tinggi tanggung jawab sosial perusahaan (Misi PT Angkasa Pura II)
Jelaskan empat keunikan kepemimpinan dalam manajemen pemasaran sebagaimana yang dikemukakan oleh Miles dan Snow (1978)!
Menurut Miles dan Snow (1987), keunikan kepemimpinan dalam manajemen pemasaran dapat dilihat dari sejauh manaupaya pengembangan produk dilakukan oleh unit bisnis yang bersangkutan. Berdasarkan pada pengelompokan ini ditemukan adanya 4 (empat) keunikan, yaitu: prospectors, analyzers, defenders, dan reactors. –
a. Prospectors
Keunikan pertama disebut dengan prospectors yang artinya kepemimpinan yang berorientasi pada peningkatan volume penjualan melalui pengenalan dan pengembangan produk baru dan peningkatan pangsa pasar.
b. Defender
Keunikan yang kedua adalah defender. Maksud dari keunikan ini adalah kepemimpinan yang berorientasi pada mempertahankan posisi pasar yang selama ini sudah dimiliki.
Perusahaan hanya menawarkan sejumlah produk yang relati terbatas dan secara terus menerus berusaha menawarkan kualitas jasa yang lebih baik diikuti dengan kecenderungan harga yang lebih murah. Dengan kata lain perusahaan tidak berusaha mencari peluang bisnis baru secara agresif. Manajemen biasanya tidak memiliki kebanggan terhadap pengembangan teknologidan pengembangan produk serta mengabaikan perubahan lingkungan bisnis jika tidak secara benar-benar berkaitan langsung dengan operasi perusahaan.
c. Analyzer
Keunikan yang ketiga adalah anlyzer, kepemimpinan ini memilih strategi yang berada di antara prospector dan defender. Unit bisnis tidak agresif dalam mencari peluang baru seperti yang dilakukan prospector, akantetapi pada saat yang sama tidak telalu konservatif sebagaimana yang dilakukan defender.
Unit bisnis berusaha mempertahankan sejumlah produk yang ditawarkan pada pasar akantetapi pada saat yang sama kadang-kadang juga secara cermat menawarkan produk baru yang memang sangat dipercaya menjanjikan keberhasilan. Hampir tidak pernah menjadi pemain pertama yang masuk dalam pasar, lebih sering menjadi pemain kedua atau ketiga dalam menawarkan produk baru.
d. Strategi reactor
Keunikan yang terakhir adalah strategi reactor, strategi ini bersifat sementara (ad hoc) dan tidak sistematis.Tidak ada sikap yang pasti dan konsisten yang dipilih oleh manajemen ketika menghadapi perubahan lingkungan bisnis.
Oleh karena itu, unit bisnis demikian lebih sering tidak memiliki kinerja yang baik di banding unit bisnis yang memiliki konsistensi dalammelakukan tanggapan terhadap perubahan lingkungan bisnis. Amat sulit melakukan deskripsi unit bisnis yang memilih strategi reactor memasarkan produk yang dijual. Jadi pada dasarnya reactor adalah strategi residual.
Jelaskan persamaan dan perbedaan antara matriks TOWS-K dengan matriks SWOT-4K!
Persamaan diantara kedua matriks tersebut adalah kedua-duanya sama-sama memaksimalkan faktor internal dan faktor eksternal. Pada dasarnya matriks SWOT-4K menggunakan prinsip-prinsip yang serupa dengan TOWS Klasik, kita tahu bahwa kedua-duanya menggunakan pendekatan kekuatan (strenghs), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancamat (threat).
Setelah di daftar di ke-empat kuadran tersebut, kemudian perlu dirumuskan implikasi strategi yang harus dipilih oleh manajemen berdasarkan posisi perusahaan di ke-empat kuadran yang ada.
Lalu apa perbedaan antara SWOT dan TOWS klasik? Perbedaan keduanya adalah pada analisis SWOT didahulukan untuk menganalisis faktor internal terlebih dahulu yaitu kekuatan dan kelemahan, sedangkan pada analisis TOWS-K yang lebih dulu adalah faktor-faktor eksternal treats and opportunity (fokus pada faktor eksternal).
Kedua matriks tersebut disusun dengan mempertimbangkan variabel internal dan eksternal perusahaan. Dari variable internal diketahui keunggulan dan kelemahan perusahaan, sedangkan dari variable eksternal dapat diketahui peluang dan ancaman bisnis. Jadi pada mulanya kedua matriks tersebut hanya berisi inventori variable-variabel tersebut.
Setelah itu dilakukan kombinasi antar variable. Dari kombinasi antar variable tersebut dapat ditemukan strategi yang dapat menjadi pilihan manajemen. Tetapi matriks SWOT-4K disusun sedikit lebih kuantitatif dibanding matriks TOWS-K. setelah inventori variable ditemukan, variable-variabel tersebut diberi bobot dan nilai yang kemudian dihitung nilai tertimbangnya. Selisih antar variable dalam kelompok internal dicari dengan mengurangi kekuatan dengan kelemahan perusahaan. Demikian pula dicari selisih antar variable dalam kelompok lingkungan bisnis dengan mengurangkan peluang dengan ancaman. Dari disinilah ditemukan posisi perubahan dalam salah satu kuadran dan digunakan sebagai dasar perancangan strategi bisnis. Tetapi hendaknya diingat bahwa strategi yang ditemukan sebagai ujung perancangan matriks juga relative serupa. Misalnya strategi maksi-maksi pada matriks TOWS-K memiliki makna serupa dengan strategi pertumbuhan yang berada dalam kuadran pertama matriks SWOT-4K
Manfaat Penerapan Manajemen Strategi
Manfaat Manajemen Strategi
Salah satu manfaat penerapan manajemen strategi yang tepat bagi perusahaan adalah organisasi mampu mencapai obyektifnya. Hal ini sesuai dengan pengertian yang dikemukakan oleh Fred R David yang mana manajemen strategis adalah seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya.
Manajemen strategi akan menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang, semakin tepat strategi yang dibuat maka akan membuat perusahaan lebih dekat dengan goals atau tujuan yang hendak dicapai.
Yang mana goals yang dicapai adalah memperoleh laba, peningkatan harga saham, penguasaan pangsa pasar, dan tumbuh sehat berusia panjang.
Tahapan-tahapan manajemen strategis :
Menurut David dan David (2015), proses manajemen strategi terdiri atas 3 (tiga) tahap utama yang sistematis dan komprehensif, yaitu formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi.
Tahap formula strategi adalah tahap pertama dimana kita membuat perencanaan sampai menentukan strategi mana yang akan dipakai.
Tahap implementasi adalah taham mengeksekusi strategi yang telah dipilih.
Tahap evaluasi adalah tahap mengevaluasi strategi yang sudah dijalankan apakah sukses atau kurang sukses, jika sukses ditingkatkan jika tidak mengapa?
Sumber: https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/TPEN4402-M1.pdf
Tips dan Trik Membuat Judul Tulisan Menarik sampai Viral
Seberapa Penting Judul Menarik? dan Bagaimana Membuatnya?
1. Tentukanlah Keyword Terlebih Dahulu
2. Tautkan Angka untuk Menarik Calon Pembaca
3. Gunakanlah Kata Kata yang Ringkas, Padat, dan Menarik
- Bisnis Sampingan Mahasiswa,
- Keuntungan Bisnis Sampingan,
- Modal Bisnis Sampingan dan lain lain.
Setelah itu, anda harus menyatukan keyword tersebut menjadi “List Bisnis Sampingan Modal Terjangkau dan Cocok untuk Mahasiswa”.
Canon Inspic, Kamera Yang Bisa Langsung Ngeprint Hasil Jepretan
![]() |
Canon iNSPIC |