Jelaskan hambatan dalam evaluasi pengembangan SDM?

Tidak semua proses bisa berjalan mulus, evaluasi pengembangan SDM juga memiliki beberapa faktor penghambat. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Sims (2006), bahwa terdapat beberapa faktor penghambat yaitu :

a. Penilaian terhadap inisiatif pengembangan SDM memiliki makna berbeda pada setiap orang. Tidak ada batasan yang konsisten tentang penilaian pengembangan SDM di antara para profesional.

b. Manajemen yang baik tak selalu membutuhkan evaluasi. Sering kali manajemen yang baik siap memberikan kepercayaan bahwa setiap inisiatif pengembangan SDM telah tersedia.

c. Tidak ada rasa kebutuhan untuk pengembangan SDM. Hal ini mudah bagi para profesional pengembangan SDM, bahwa mereka membuang banyak waktu dan usaha dalam merancang kegunaan belajar. Jadi, jelas bahwa pembelajaran mendukung pekerjaan. Mereka tidak merasa bahwa evaluasi perlu dilaksanakan. Masalahnya adalah evaluasi tidak disadari secara jelas/eksplisit.

d. Kebanyakan eksekutif pengembangan SDM, senior dan staf lainnya tidak mengetahui bagaimana melaksanakan evaluasi. Evaluasi pengembangan SDM adalah suatu prosedur yang kompleks.

e. Manajer senior pengembangan SDM tidak tahu apa yang akan dievaluasi. Apakah evaluasi berfokus pada jumlah orang yang ingin mengikuti program pelatihan? biaya per peserta? Minat peserta? Atau perubahan dalam pekerjaan?

f. Evaluasi yang tepat pada pelatihan dan pengembangan SDM dalam organisasi merupakan tugas yang sulit, membutuhkan biaya besar dan resiko. Ada 2 (dua) hal yang berperan mengapa para ahli pengembangan SDM menolak evaluasi, yakni karena alasan biaya dan pengambilan risiko.

g. Para ahli pengembangan SDM tidak memiliki sumber daya, waktu, biaya, personil, dan lain-lain karena kegagalan memasukkan aspek evaluasi ke dalam anggaran.

h. Para ahli pengembangan SDM tidak ingin mengetahui hasil dari suatu program pelatihan karena merasa terancam dengan tujuan evaluasi itu sendiri.

i. Evaluasi berfokus pada desain pembelajaran, dimana desain pengembangan dan penerapan pembelajaran tidak selalu diikuti langkah- langkah logis sehingga hasil dari evaluasi menjadi kurang meyakinkan.

j. Kurangnya standar untuk menilai keberhasilan upaya belajar. Standar evaluasi yang umumnya diterima tidak dikembangkan pada bidang manajemen SDM khususnya bidang pengembangan SDM.

k. Pembelajaran membawa perubahan, dimana Tim desain pembelajaran mendorong perusahaan untuk melakukan evaluasi.