Bisa Gaya Tanpa Nunggu Kaya, Jadilah Milennials Yang Cinta UMKM

Fenomena Hypebeast akhir-akhir ini membuat kita geleng-geleng kepala, terutama buat orangtua yang anaknya sudah terjangkit virus ini. Hypebeast merupakan perilaku seseorang yang cenderung hedon, selalu ingin tampi gaya bak orang kaya. Sejuta akal mereka cari agar bisa bergaya dengan outfit yang semahal-mahalnya. Pernah dengar “Berapa harga outfit loe?”.
Tantangan seperti itu bahkan sempat viral dan diikuti para milennials di Indonesia, perlu diketahui bahwa harga outfit merupakan total harga dari seluruh pakaian yang dipakai mulai dari sepatu, kaos kaki, celana, sabuk, baju, topi, jam tangan, sampai dengan kalung.
Merek-merek teratas yang sering dipakai para hypebeast ini antara lain ada Supreme, Adidas, Nike dan merek-merek terkenal lainnya yang notabene merupakan merek impor dengan harga fantastis. Untuk satu kaos saja harganya bisa mencapai Rp 800 ribuan, sementara untuk sepatu kisaran 1 – 3 jutaan rupiah.

Bisa Gaya Tanpa Nunggu Kaya, Jadilah Milennials Yang Cinta UMKM
Bayangkan jika generasi muda kita terobsesi dengan hal yang demikian, tentu bukan barang yang baik karena sejatinya kita dilarang untuk mempamerkan apa yang kita miliki secara berlebihan. Bisa saja ada orang yang merasa sakit hati melihat kita pamer dan menggunakan barang-barang mewah, serta kalau dipikir-pikir lagi masih banyak lho di luar sana yang untuk beli baju saja susah. Belum lagi kalau untuk bergaya masih minta duit orang tua, ngga kasihan?
Sudahlah, jangan terlalu lebay dengan pakaian yang kita kenakan. Yang penting dari sebuah pakaian itu ya nyaman, cocok dan harganya juga pas di kantong. Kita bisa kok bergaya tanpa menghabiskan uang banyak-banyak. Gimana caranya? Baca sampai selesai ya..

Bisa Gaya Tanpa Nunggu Kaya, Jadilah Milennials Yang Cinta UMKM

Sudah sebagai kodrat manusia untuk selalu tampil gaya dan trendi, apalagi para kaum milennials yang biasanya masih “caper” dan pengen banget “dipuji-puji” dengan apa yang dipakainya.
Untuk bergaya tidak melulu harus memakai outfit dengan total jutaan rupiah, cukup dengan ratusan ribu saja sebenarnya sudah membuat kita tampil gaya. Salah satunya adalah dengan membeli produk-produk dari UMKM Indonesia.
Produk-produk hasil UMKM tidak kalah bagus dengan produk-produk impor, bahkan bisa menyaingi dan lebih memiliki nilai estetika karena rata-rata produk UMKM merupakan handmade dari tangan pengrajin langsung.
Pameran UMKM di Dinas Koperasi & UMKM DIY
Pameran UMKM di Dinas Koperasi & UKM DIY

Itulah yang saya lihat ketika berkunjung ke pameran UMKM di Dinas Koperasi UKM DI Yogyarkarta pada Minggu 03/08/2019. Pameran tersebut terselenggara bersamaan dengan acara-acara lain untuk memperingati Hari Nasional UMKM pada 12 Agustus 2019 mendatang.
 

Total ada puluhan UMKM yang berpartisipasi dalam acara unik, dari sekian banyak UMKM satu yang menarik hati saya untuk melihatnya, yaitu Selvi Leather. Sebuah stand yang memamerkan hasil kerajinan berbahan dasar kulit seperti sepatu, dompet, sabuk dan tas. Selvi Leather memiliki tempat produksi di Kasihan, Bantul.

Salah satu produk UMKM dari Selvi Leather
Salah satu produk UMKM dari Selvi Leather

Dengan harga Rp 300 an ribu, sepatu produksi Selvi Leather sudah memiliki kualitas yang cukup bagus, sepatu ini memang lebih ke-casual. Cocok digunakan untuk karyawan kantoran, pengusaha bahkan mahasiswa pun juga pantas dengan sepatu kulit semacam ini.

Sepatu kulit keren
Sepatu kulit keren

Dari sepatu kita pindah ke dompet yang sama-sama terbuat dari kulit, karena terbuat dari kulit maka dompet jenis ini akan lebih awet. Terdapat juga dompet untuk wanita. Dengan uang 100 ribuan, kita sudah dapat dompet dari bahan dasar kulit sapi.

Dompet bagus banget
Dompet bagus banget

Awalnya saya pengen banget nih beli dompet, tapi karena dompet saya masih bagus, alhasil ngga jadi deh πŸ˜‹πŸ˜‹.

Tak jauh dari stand Selvi Leather, ada juga stand yang memamerkan sepatu-sepatu cantik khusus wanita, sepertinya itu juga dari kulit asli. Sepertinya sih bagus, tapi karena saya cowok jadi kurang paham dengan jenis yang seperti ini. Yang pasti kalau dilihat dari kualitas bahan dan kualitas jahitan, bagus banget, bakalan nyaman dan awet.

Sepatu wanita produk UMKM
Sepatu wanita produk UMKM
Beralih ke-stand lain, kali ini yang sambangi adalah stand “Semua Indah” yang merupakan gabungan dari beberapa pengrajin yang ada di Yogyakarta, produk kerajinannya pun bermacam-macam dari mulai kalung, gelang, cincin dan aksesoris lainnya. Yang membuat saya tertarik adalah jam tangan lucu yang sepertinya terbuat dari kayu, sumpahh !! ini lucu banget, jadi pengen beli buat hadiah sang pacar.

Salah satu produk di pameran UMKM di Jogja
Salah satu produk di pameran UMKM di Jogja

Yang membuat lucu sekaligus unik adalah pada bagian watch case yang terbuat dari kayu, seakan-akan jam tradisional namu justru memperlihatkan kesan mewahnya. Apalagi dipadukan dengan strap yang terbuat dari kulit dan warna-warni. Ketika saya pegang itu, strapnya begitu lembut dan nyaman kalau dipakai untuk harian.

Jam tangan produk UMKM
Jam tangan produk UMKM
Jam tangan buatan asli Indonesia ini akan membuat kalian tambah keren, dengan harga yang tidak mencapai 300 ribuan tentu membuat jam tangan ini sangat terjangkau. Apalagi jika dibandingkan dengan jam tangan impor yang harganya sampai jutaan. Kapan lagi ya kan bisa pakai jam tangan keren tanpa merogoh kocek dalam-dalam πŸ˜‚πŸ˜‚.

Selain sepatu dan jam tangan, masih banyat banget aksesori-aksesoris yang bisa membuat kita tambah gaya seperti cincin, kalung, gelang, brose, pokoknya banyak deh. Selain aksesori ada juga produk UMKM lainnya seperti tempat tisu, baju batik, aneka makanan, aneka sambel dan masih banyak lagi. Tapi maaf ngga bisa kasih review satu-satu, tapi saya bagi fotonya saja yaa.

Kalau minat langsung datang saja ke-Jogja, pameran ini masih akan berlangsung sampai 6 Agustus 2019. BTW Dinas Koperasi dan UKM DIY rutin mengadakan pameran-pameran UMKM jogja, kalian bisa tuh datang pas pameran. Atau bisa langsung datangi pengrajin di tempat produksinya.

Jangan Ngaku Nasionalis, Kalau Masih Apatis dengan UMKM

Kementrian Koperasi dan UKM RI melaporkan bahwa di Tahun 2017 usaha mikro mampu menyerap setidaknya 107,2 juta tenaga kerja, usaha kecil 5,7 juta dan usaha menengah 3,73 juta. Itu artinya UMKM sangat berjasa dalam membuka lapangan kerja dan mengurangi pengangguran di Indonesia.
UMKM yang kuat juga akan memperkuat perekonomian Indonesia melalui pendapatan nasional yang meningkat, seperti semboyannya pada hari Nasional UMKM tahun 2019 ini “UMKM Kuat INDONESIA Berdaulat”.
Apalagi beberapa tahun terakhir ini neraca perdagangan kita sering mengalami defisit, dengan kata lain jumlah impor jauh lebih banyak daripada ekspor. 
Melambungnya nilai impor ini menandakan masih bergantungnya kita dengan produk-produk luar negeri, ketergantungan ini tentu akan berdampak buruk jika pada negara yang bersangkutan mengeluarkan kebijakan ekonomi yang merugikan kita. Untuk itulah, kita harus menjaga agar neraca perdagangan kita tetap konstan, lebih-lebih bisa surplus. Bagaimana caranya? Yaa tingkatkan ekspor.
Ekspor yang tinggi akan menguatkan perekonomian kita, pendapatan nasional kita akan meningkat dan kita akan menjadi negara yang dibutuhkan oleh negara lain. Emm seperti ilmu supply and demand, semakin tinggi permintaan maka akan semakin mahal harganya. 
Kita bisa melihat bagaimana Amerika dan China yang saat ini menjadi negara Adidaya, mereka lebih banyak mengekspor daripada mengimpor. Dari sisi nilai kurs juga bisa dilihat, ketika banyak orang yang membutuhkan barang dari Amerika maka akan butuh dollar untuk membelinya, disaat itulah ketika banyak orang yang butuh dollar maka posisi dollar akan meningkat.
 
UMKM kita memiliki potensi yang sangat besar untuk menembus pasar global, apalagi dengan kecanggihan teknologi seperti saat ini. Semua bisa dilakukan dengan cepat dan efisien. Kualitas produk-produk UMKM kita tidak kalah menarik, bahkan bisa menyaingin dengan produk-produk bermerek internasional.
Apalagi sektor kerajinan tangan yang menjadi ciri khas dari Indonesia, kerajinan tangan seperti gelang, kalung, manik-manik, tas rajut dari enceng gondok, hingga jam tangan dari kayu hanya bisa ditemui di Indonesia.
Agar UMKM dapat terus berkembang, maka kita sebagai milennials yang cinta Indonesia harus lebih memilih produk-produk UMKM ketimbang produk-produk impor. Banggalah dengan produk-produk asli Indonesia ! Dengan mendukung UMKM, maka kalian juga telah mendukung Indonesia untuk maju.
Bukan Soal Brand Mahalmu, Tapi Soal Cintamu Pada Negerimu

UMKM Masih Butuh Pendampingan

Ada satu hal yang membuat saya gatel pengen memasukkan salah satu topik ini, ketika melihat-lihat di pameran, saya bertemu dengan ibu-ibu yang menjual kurma coklat. Sebuah terobosan baru dimana kurma dipadukan dengan coklat dan isinya diganti dengan aneka selai dan kacang mede.

Cukup enak memang rasanya, namun karena dasarnya saya kurang suka dengan makanan manis jadinya agak eneg. Tapi it’s ok lah, itu cuma soal selera saja kok. Saya juga beli satu bungkus seharga Rp 25.000, itung-itunng buat oleh-oleh keluarga yang di rumah.

Yang patut disayangkan adalah, banyak dari UMKM yang masih terkendala dengan pemasarannya.

Ketika saya tanya “Bu udah jual dimana saja?”.
Jawabnya, “baru di WA dan Instagram saja mas, terus kalau ada pameran atau acara itu ya ikut”.
Tidak coba jualan online di tokped atau shopee bu? Tanya saya.
“Tidak tahu caranya mas kalau jualan online”. Jawabnya.

Disitu saya agak menyayangkan, produk semacam itu pasti akan banyak orang yang penasaran. Sebuah potensi yang sangat besar jika UMKM mau memperluas pangsa pasarnya, salah satunya ya itu melalui marketplace seperti tokopedia dan shopee.

Sudah saatnya UMKM naik kelas dengan go-online, bahkan bukan tidak mungkin bisa menembus pasar global jika mereka kenceng promosi ke-luar negeri. Maka dari itu, UMKM masih butuh pendampingan terkait pemasararan yang digunakan. Semoga semuah pihak bisa bekerja sama disini dalam memberikan pendampingan kepada UMKM-UMKM di Indonesia, tidak hanya dari Pemerintah tapi juga dari komunitas, lembaga masyarakat atau perorangan yang sudah paham dan terjun duluan ke-dunia digital marketing.


Selamat Hari Nasional UMKM – 12 Agustus 2019

Selamat Hari Nasional UMKM - 12 Agustus 2019 Saya bangga bisa berpartisipasi dalam acara yang diselenggarakan di Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta kemarin, perlu diketahui teman-teman bahwa setiap Tahunnya ada acara untuk memperingati Hari Nasional UMKM.

Harnas UMKM jatuh pada tanggal 12 Agustus 2019 dan mulai ditetapkan pada tahun 2016. Walaupun jatuh pada tanggal 12, namun untuk memperingati Harnas UMKM ini dimulai lebih awal dengan berbagai acara, puncak acaranya diselenggarakan dari tanggal 3-7 Agustus 2019 dengan berbagai jenis acara mulai dari workshop, seminar, lomba-lomba dan salah satunya adalah pameran UMKM ini.

Di pameran ini pula saya membeli dua produk UMKM, bukan produk fashion sih tapi produk kuliner. Karena untuk saat ini, lebih butuh produk kulineran πŸ˜‚πŸ˜‚. Saya beli keripik belut yang merupakan khas godean, dan beli kurma coklat yang baru pertama kali saya temui. Ini nih notanya kalau tidak percaya, he he.

nota pembelian

Sesampai dirumah saya suruh coba ibu kurma coklatnya, dan wahhh enak sekali katanya. Rasanya manis dan ada sensasi mentol nya. Untuk keripik belutnya saya jadikan sebagai lauk saat makan, pass rasanya. Lebih mantap dari kerupuk.

Btw ada sedikit pesan yang ingin saya sampaikan di akhir tulisan ini. Apa pesannya? Berikut :

Melalui pameran ini Dinas Koperasi dan UKM berusaha untuk turut mengenalkan produk-produk UMKM yang terdapat di Jogja dengan masyarakat. Sehingga diharapkan masyarakat akan tertarik menggunakan produk UMKM tersebut.

Peran dari Dinas Koperasi dan UKM ini tidak lain dan tidak bukan adalah karena ingin membuat UMKM di Indonesia kuat, sehingga mampu membuat Indonesia berdaulat. Ini juga sejalan dengan Visi Misi Indonesia yaitu menjadi Indonesia Emas 2045 dimana di tahun tersebut Indonesia genap berusia 100 Tahun. Mari wujudkan Indonesia Emas 2045 dengan mencintai UMKM Indonesia !!